Murottal Al-Quran

Rabu, 11 November 2009

Cinta dan Benci

Persatuan merupakan buah akhlak yang baik dan perpecahan meru¬pakan buah akhlak yang buruk, karena akhlak yang baik tentu menghasilkan rasa saling mencintai dan keselarasan, sedangkan ahlak yang buruk membuahkan rasa membenci dan memusuhi. Jadi tidak bisa dipungkiri bahwa ada keutamaan dalam akhlak yang baik. Banyak hadits yang menunjukkan hal ini.

Diriwayatkan dari hadits Abud-Darda' Radhiyallahu Anhu, dari abi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda,

"Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan orang Muk¬min pada Hari Kiamat selain dari akhlak yang baik. " (Diriwayatkan At-Tirmidzy, Ahmad dan Al-Bukhary).

Dalam hadits lain disebutkan,

"Sesungguhnya orang yang paling kucintai di antara kalian dan yang paling dekat tempat duduknya denganku pada Hari Kiamat ialah yang paling baik akhlaknya di antara kalian, dan sesungguh¬ nya orang yang paling kubenci di antara kalian dan yang paling jauh tempat duduknya denganku pada Hari Kiamat ialah yang paling buruk akhlaknya di antara kalian. " (Diriwayatkan Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Baghawy).

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang sesuatu yang lebih banyak membuat orang masuk surga. Beliau menjawab,

"Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik. " (Diriwayatkan At-Tir¬midzy, Ibnu Majah, Ahmad dan Al-Baghawy).

Tentang mencinta karena Allah, telah disebutkan di dalam Ash-Sha¬hihain, dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shal¬lallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, tentang tujuh golongan yang dilindungi Allah dalam lindungan-Nya, pada hari yang tiada lindungan selain lindungan-Nya, salah satu di antaranya adalah dua orang yang saling mencinta karena Allah, berkumpul karena yang demikian itu dan berpisah karena yang demikian itu pula. (Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim). Dalam hadits (Qudsy) lain, disebutkan, bahwa Allah befirman,

"Kecintaan-Ku wajib bagi orang-orang yang saling mencintai karena Aku, kecintaan-Ku wajib bagi orang-orang yang saling memberi karena Aku, dan kecintaan-Ku wajib bagi orang-orang yang saling berkunjung karena Aku. " (Diriwayatkan Malik dan Al-Hakim).
Dalam hadits lain disebutkan,

"Tali iman yang paling kuat adalah engkau mencinta karena Allah dan membenci karena Allah. "

Orang yang mencinta karena Allah, tentunya juga membenci karena Allah. Jika kita mencintai seseorang karena dia orang yang taat kepada Allah, maka kita akan membencinya karena Allah jika dia berbuat durhaka. Sebab siapa yang mencintai karena sebab tertentu, tentu dia akan membenci jika sebab itu tidak ada. Jika seseorang menghimpun perkara-perkara yang terpuji dan perkara-perkara yang dibenci, maka kita bisa mencintainya di satu sisi dan membencinya di sisi yang lain.

kita harus mencintai orang Muslim karena keislamannya, membenci karena kedurhakaannya, sehingga kita berdiri pada posisi yang ril antara satu sisi dengan sisi yang lain. Jika dia merasa lalai lalu menyesali kedurhakaan yang dilakukannya, maka kita harus menutupi durhakaannya. Namun jika terus-menerus durhaka, maka kita harus menunjukkan tanda ketidaksenangankita terhadap dirinya, dengan cara menjauh dan menghindarinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar